Tingkeban/tingkepan/mitoni merupakan suatu prosesi adat jawa bagi ibu hamil yang usia kandungannya memasuki tujuh (7) bulan. Pada kehamilan yang pertama seorang ibu wajib untuk diupacarai tingkeban. Hal ini bertujuan untuk keselamatan bayi yang sedang dikandungnya beserta sang ibu.
Masyarakat jawa percaya bahwa pada usia kandungan tujuh (7) bulan biasanya sangat rawan sekali terjadi kecelakaan. Dalam artian bayi lahir tidak pada waktunya/ prematur. Oleh sebab itu sangat penting seorang ibu yang sedang hamil di upacarai tingkeban. Sebenarnya tidak hannya upacara tingkaban saja, pada usia kandungan tiga (3) bulan juga dilakukan upacara adat yang disebut dengan telon-trlon. Upacara telon-telon juga wajib dilakukan oleh seorang ibu yang baru hamil anak pertama. Pada dasarnya tujuannya yakni sama, untuk keselamatan ibu dan juga bayi yang ada di dalam kandungannya. Namun bedannya pada oelaksanaan upacarannya, jika pada upacara telon-telon hanya melakukan selametan saja (gendurenan) sedangkan pada upacara mitoni prosesnya cukup panjang.
Ada beberapa tahapan dalam prosesi tingkeban adat jawa
- Siraman
- Ganti pakaian hingga 7 kali
- Mecah kambil (membelah kelapa) yang sudah digambari tokoh pewayangan laki-laki dan perempuan
- Dodolan rujak (jualan rujak)